Gaya Baru Penipuan dengan Ancaman

Photo Editing

Kemarin siang seseorang menelepon ibu saya dan mengatakan bahwa saya sedang ditahan oleh polisi. Ia mengancam dan berusaha memeras ibu saya.

Ibu saya, Sobat, adalah seorang penderita jantung. Dua katup jantungnya yang sudah tidak berfungsi karena pengapuran, telah diganti dengan katup buatan beberapa tahun yang lalu, dan harus diganti lagi tiap 15 tahun sekali.

Sebelum naik ke meja operasi, beliau sempat anfal di depan mata saya karena jantungnya berhenti berdetak. Saya ingat, pada saat itu, pada saat tim dokter dan perawat menggunakan pengejut listrik untuk memancing kerja jantungnya kembali, saya telah mengikhlaskannya. Saya memohon kepada Allah untuk menerimanya. Tapi ternyata Allah masih menginginkan beliau ada di antara kami, dan jantungnya kembali berdetak. Dan ibu saya kembali hidup sehat hingga saat ini.

Tapi apa yang dilakukan penipu ini jelas telah membuat jantungnya bekerja lebih keras. Beliau menangis saat menghubungi saya. Saya katakan padanya bahwa saya baik-baik saja dan tidak ada masalah apa-apa. Tapi beliau sangat terguncang, sangat sulit mengendalikan emosinya. Saya hanya bisa memintanya untuk ber-istighfar. Saya juga ber-istighfar. Terus terang, Sobat, mendengarnya menangis membuat saya juga ingin menangis.

Sore harinya, saya minta anak dan istri saya untuk meneleponnya. Sekedar menenangkan hatinya. Sementara saya sendiri mulai menelusuri sejumlah akun saya di internet, sambil mengingat-ingat apakah saya pernah menuliskan nomor telepon orang tua saya di salah satu akun tersebut.

Saya tidak menemukan nomor telepon tersebut di akun manapun. Walaupun begitu, sejumlah data seperti alamat rumah dan nomor telepon saya saat ini telah saya hapus dari Facebook dan sejumlah akun lain, untuk menghindari penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

49 komentar di “Gaya Baru Penipuan dengan Ancaman

  1. awalnya lewat sms “mama minta pulsa, beib minta pulsa, kirimin pulsa” kemudian disuruh transfer, eh kemudian berani telp…manusia…ada saja…

  2. Untung semua baik2 saja,semoga hal2 buruk jauh2 dari kita semua.Buat ibu mas Nando semoga sehat-sehat saja.Saya berdoa semoga keluarga semua sehat dan jauh dari bahaya.AMIN

  3. Benar-benar kelakuan tak bermoral. Jangan-jangan dia tahu pula bahwa ibu punya masalah dengan jantungnya Mas…Ih itu pasti horor banget bagi si ibu saat menerima panggilan penuh ancaman seperti itu..

    • @Imsfly, @Tina, hati-hati aja klo ada yang nelpon seperti itu.
      @Abed, Insya Allah sehat, makasih Bang Abed.
      @Evi, sepertinya dia emang tau banyak, Bu Evi. Bisa-bisanya dia nelpon ibu saya dan tau kalo saya anaknya. Ngga habis pikir saya darimana dia dapat datanya. Ibu saya benar-benar panik, Bu Evi…..

  4. Zaman sekarang ya, serem banget sama yang namanya penipuan seperti itu. Orang sudah nggak peduli sama moral, yang penting perut kenyang (atau jangan2 motivasinya bukan cuma sekedar “cari makan” nih mereka), jalan apa pun ditempuh, ck ck ck.

    Mudah-mudahan ibunya segera tenang lagi ya; dan kembali sehat seperti sedia kala…

  5. hmm..mungkin kalo pas beli pulsa gan..
    atau memang ada pihak jahat didalem operator yg memperjual-belikan data pelanggan..

    terkadang penipu itu bukan menipu gan..tp juga membunuh,
    jadi bagi kita2 yang suka guyon sambil ngerjain juga kudu hati2 dengan target..moga ibunya cepet sembuh gan..soalnya ndak ada penyakit yang nggak ada obatnya 🙂

  6. Seorang teman saya juga pernah mengalami hal yang sama. Akhirnya ia membuat satu nomor baru khusus untuk orangtuanya yang tidak ia share kepada orang lain. Sehingga lainkali ia bisa check bila ada yang aneh..
    Semoga ibunya sehat kembali ya..

  7. Enak kalau ketemu penipu begitu awak pijak-pijak. Aku pernah juga masuk telpon begitu ke ponsel adikku. Tapi ngotot bahwa suaminya sedang ditahan polisi. Adikku bingung, Pagi suaminya berangkat kerja tanpa masalah. Belum sejam yang lalu malah nelpon mau pulang. Tapi si penelpon ngotot. Kuambil, kusumpah-serapahi si penelpon. Ngaku polisi, kutanya polisi mana, polsek mana, apa pangkatnya. Ngancam “jangan coba nantang” kubalas juga, “Kalau mau copot seragammu kau tunggu di kantormu.” seolah ada neneknya kapolri bekingan awak. Ciut dia. Langsung tutup telpon, tak pernah menghubungi lagi.
    Bah.
    Macam-macam saja memang.

    Sebaiknya memang tak usah lah mengedarkan data-data sensitif seperti nomor telpon di internet. Sudahlah data kita sering dijual sama orang dalam operator seluler, diedarkan pula di internet. Tak usahlah 🙂

  8. jujur saat saya baca ini emosi saya langsung naik, karena saya sendiri pernah mengalami hal seperti ini. kala itu saya pas lagi dikamar maen komputer, tau-tau bapak dan ibu histeris dari belakang rumah kalau ada yang ngabarin saya sedang ditahan. modusnya sama, akhirnya saya lari kebelakang dan beliau terkejut melihat saya, sekelumit kata cerita bapak, langsung saya minta itu hape yang masih tersambung dengan panggilan. entah karena kalap atau apa, langsung saya umpatin habis2an plus saya ajak ketemuan dan saya bilang kalau ni semua nomor hp yang masuk sudah saya tracker dan mengetahui posisi orang tersebut. pokoknya bener2 kalap lah waktu itu, yang takut aja kalau bapak, ibu n keluarga kenapa2 gitu.
    Thanks mas, informasinya semoga jadi pengingat bagi kita semua akan bahasa teknologi komunikasi 🙂 btw maaf nich jadi ikutan curhat 🙂

    • @Budi Nurhikmat, karena ibu saya baik-baik aja, Mas Budi, saya bisa mengikhlaskannya.
      @Alex, iya Gan. Tadinya saya pikir hanya spammer aja yang butuh data-data kita. Saya baru ngeh kalo penipu juga butuh data-data kita.
      @(Hany & Aryan) Ngrambe, Aamiin…. makasih, ya… Kompak selalu. 🙂
      @Areximut, gapapa curhat di sini. Saya juga rasanya pingin ngamuk setelah ditelepon ibu saya. 🙂

  9. Semoga Keluarga sehat selalu Bang.
    Sepertinya saya juga harus menghapus semua nomor yang ada di akun internet untuk menjaga kemungkinan yang tidak kita inginkan.
    Salam untuk keluarga disana.

  10. Memanfaat situasi dengan sangat LICIK 😦 , semoga keluarga mas nando semua baik-baik saja , mungkin inilah cara tercepat supaya orang2 yang belagak pintar untuk dapat uang cepat, karena INDONESIA sudah sulit sekali untuk cari uang HALAL

  11. jaman sekarang reka perdaya penjahat untuk menipu korban semakin berani saja … 😦
    untung saja keluarga mas gpp …
    sya turut perihatin atas kejadian ini bro …
    kalau saya dari dulu kurang suka nyantumin nomor hp/telepon pada akun apapun bro …

    • @Mila, @Arip, @Susu Segar, Aamiin… Makasih yaaa….
      @Lambertus, semakin pintar dan semakin berani
      @Gusti, jangan sampe kejadian lagi ya, Gan…
      @Hany, oo… gitu, thoo… 🙂
      @Onesetia, iya sob. Memang ngga perlu nulis no telpon di akun kita. Ini jadi pelajaran buat saya.

    • @Enny Law, eehh….. Yang punya ngetik dot com ternyata mampir ke sini. 🙂 Iya, Mbak Enny. Penipu sekarang udah siap diajak debat. Udah makin pintar.
      @Niar n @Mimi, makasih… Insya Allah ibu saya udah pulih. 🙂
      @Melly, iya ternyata udah banyak korbannya. 😦

  12. Benar sekali, Mas Nando, nomor telepon rumah, atau nomor yang sifatnya pribadi, sebaiknya tidak ditulis di jejaring sosial, bukan kita berpandangan negatif terhadap teman2 kita, tapi ruang ini terlalu terbuka, kecuali memang nomor itu kita gunakan untuk pelayanan umum atau semacam bisnis tertentu sehingga semua orang dipersilakan untuk menghubungi… Semoga ibunya Mas Nando semakin sehat mas…

    [ibu saya dulu juga pernah didatangi seseorang yang katanya teman saya dan saya membutuhkan uang, katanya. untungnya ibu saya yakin di surat palsu permintaan uang itu bukan tanda tangan saya; akhirnya orang itu berpamitan untuk memanggil temannya di warung depan katanya, tapi ga kembali lagi…]

  13. wahh Ibunya Mas Nando juga dapet telepon penipuan ini yah >___<
    Mama saya juga Mas, kejadiannya akhir tahun lalu, saya malah sempat menulisnya juga di blog. Sama persis motifnya untuk memeras dengan bilang adik saya ditahan polisi karena nabrak orang. Duuhh ternyata masih marak aja ya, saya pikir udah menghilang. Tapi Ibu nggak apaapa mas sekarang?

  14. Sebetulnya modus ini udah lama adanya, bang ….

    dulu pas zaman saya SMP (9 tahun lalu), udah ada tuh yang nelepon ke rumah begitu.
    Itulah dia yang mengkhawatirkan kalau kejadiannya kayak Bang Nando ini … kasihan ibunya.
    Semoga selalu sehat yaaa 😀

    • @Iyud, selama setan masih berkeliaran di muka bumi, maka penipuan seperti ini akan terus terjadi. 😦
      @Amazzet, wah… ternyata ibunda Pak Ustadz malah didatangi oleh mereka, ya? Untung mereka tidak memaksa ya, Pak. 😦
      @MissTitisari, Insya Allah ngga apa-apa, makasih… 🙂
      @MyemDi, salam kenal… 🙂
      @Elfarizi, Aamiin… Makasih, Gan. 🙂

  15. sy pernah di telpon spt itu.. Dan sampe 2 kali kejadian di keluarga sy.. Yang prtama kluarga om sy. Si epenipu memang tdk berhasil menipu, tapi om sy sempat sakit krn om sy menderita pnyakit jantung..

    Kejadian kedua menimpa sy sendiri. Jam 3 pagi sy di telpon.. Gak sampe ketipu juga.. tp memang sangat mengesalkan.. Semoga si penipu sadar sebelum kena batunya ya

  16. Saya ikut prihatin mas, dan menjadi pembelajaran buat kita semua, untuk tidak mengshare no tlp, terutama tlp penting.

    karena bisa disalahgunakan bagi orang yang berniat jahat.

    semoga Ibu mas, baik-baik saja.

  17. Saya merasa penipuan ini keterlaluan, Bang. Penipu sekarang ini gayanya lebih sangar dan licin, tapi sama sekali tidak modal. Saya doakan mudah-mudahan ibunya Bang Nando bisa cepat pulih dari guncangan akibat penipuan itu.

  18. Salam kenal Bang Nando, saya mampir ke sini via link yang dikasih Bang Alex di postingan saya. Saya harap ibu Bang Nando baik-baik saja ya…

    BTW, keluarga saya di kampung halaman baru 2 hari yang lalu kena ini juga. Untungnya orang tua saya bisa cepat sadar kalau itu penipuan, dan mengontak saya untuk tahu bahwa saya sedang baik-baik saja tertidur pulas…

    Saya sudah beberapa tahun merantau di negeri jiran, tidak tahu banyak kabar di dalam negeri. Makanya saya kaget begitu tahu lewat postingan Bang Nando dan beberapa komentator di postingan saya, bahwa kasus ini sepertinya cukup sering terjadi. Beberapa teman menduga adanya keterlibatan pihak yang seharusnya bertanggung jawab tapi jadi tidak bertanggung jawab. Saya jadi was-was soal ini, apalagi mengingat orang tua saya ada jauh dari saya…

Tinggalkan Balasan ke mimi radial Batalkan balasan